TPA Kaliori, Banyumas
Sumber : liputan6.com
Manajerial sampah di daerah Purwokerto masih menjadi pekerjaan bagi pemerintah. Penumpukan sampah yang terjadi di TPA Gunung Tugel dan TPA Kaliori merupakan salah satu contoh tempat yang ditutup akibat tidak bisa menampung lagi sampah yang ada. Dampak lingkungan dan dampak kesehatan menjadi kosekuensi warga yang tinggal dan bekerja di sekitar tpa tersebut. Seperti yang terlansir dalam suara merdeka news.com, saat kemarau berkepanjangan tahun kemarin setidaknya dalam sebulan ada 3 kali kebakakaran yang terjadi di TPA Gunung Tugel. Hal itu tentu sangat menganggu kesehatan masyarakat.
Bank Sampah ini menjadi salah satu alternatif dalam
mengurangi penumpukan sampah yang akan dibuang langsung ke TPA. Tempatnya
berada berada di daerah Bambangan, kecamatan Purwokerto Utara. Tempat ini
dikelola oleh beberapa warga sekitar secara sukarela. Tujuan dibentuknya bank
sampah ini lebih kearah edukasi masyarakat untuk lebih peduli pada sampah yang
dibuat. Salah satunya dengan memberikan nilai materil pada sampah itu sendiri.
Menurut ketua pengelola, Bapak Supriyanto, “Tempat ini bertujuan untuk
mengurangi sampah yang akan menumpuk di TPA. Jika sampah itu tidak bisa dijual,
sebisa mungkin akan kami daur ulang menjadi sesuatu yang bernilai jual”.
Salah satu bank sampah di kota Purwokerto, Bank Sampah Srayan Makarya |
Kita bisa mengunjungi tempat ini pada hari minggu, jam
operasionalnya dari jam 8.00 WIB sampai selesai, biasanya akan ditutup
menjelang ashar. Jika berkunjung ke tempat ini, maka kita akan disungguhkan
berbagai jenis kerajinan sampah yang bisa bernilai materialis, mulai dari tas
yang dianyam dari bungkus kopi, karpet dari anyaman tali, bunga plastik kresek,
hingga pemanfaatan ecobrick. Untuk
yang belum tau, ecobrick adalah
kumpulan sampah plastik yang dikumpulkan dalam botol plastik hingga memadat. Ecobrick ini nanti nya akan disusun
untuk membuat suatu barang yang bernilai fungsional seperti kursi dan meja.
Sampah organik di tempat ini juga dikelola dengan baik. Sampah buah buahan akan
dibuat menjadi eco-enzim. Eco-enzim sendiri
adalah hasil fermentasi kulit buah hasil konsumsi yang nantinya akan digunakan
sebagai bahan pembersih, mulai dari pembersih lantai hingga pembersih pakaian.
Sisa sampah dapur dan dedauan juga diproses disini menjadi pupuk yang siap
pakai.
Salah satu kerajinan para volunteer dengan mengubah bungkus plastik sachet menjadi pernak-pernik dengan nilai jual. |
Kumpulan Eco-Brick |
Tempat ini menerima sampah anorganik domestik, seperti
plastik, kertas, ataupun logam. Sampah yang diterima nantinya akan disortir
berdasarkan jenis dan warna. Sampah itu akan ditimbang dan dibeli dengan harga
pasaran barang yang ada. Sampah itu akhirnya akan dijual kembali ke pengepul.
Masalah yang dihadapi disini adalah kurangnya tenaga sukarelawan dalam memilah
sampah yang ada. Menurut beliau, jika sampah itu dipilah secara telaten maka semakin tinggi harga jualnya. Meskipun
bank sampah ini siap menerima sampah apa saja yang ditawarkan warga, tetapi
jika barang nya sudah dipilah sedari awal dan dalam jumlah yang banyak, maka
harga yang akan diterima lebih mahal lagi.
Poster menabung emas dengan sampah |
Bank sampah ini menyediakan 2 metode pembayaran yaitu
dibayar dengan uang atau dibayar dengan emas. Karena bank sampah ini berkerja
sama dengan bank BNI, maka kita akan langsung teregistrasi di bank BNI beserta
uang yang telah kita dapatkan. Untuk bank emas nya sendiri nanti seperti
investasi, nanti jika uang yang sudah di tabungkan tercukupi untuk membeli emas
tersebut. Emas yang sudah dimiliki bisa diinvestasikan ke rekening bank sampah
sendiri dan bisa dicairkan kapan saja yang punya ingkinkan.
Kita juga bisa memantau barang apa saja yang sudah
kita jual dan harga pasar barang dalam kiloan nya dalam aplikasi Salinmas yang dikelola oleh LDP
Banyumas. Aplikasi ini terbilang baru karena baru di launching bulan September tahun lalu. Aplikasi ini digunakan sebagai
rekening kita secara daring. Sampah yang sudah kita pilah dari rumah bisa
dijemput dan uangnya bisa dikirim langsung lewat aplikasi tersebut. Kita juga
bisa melihat harga pasaran sampah yang akan kita jual perkiloan. Kita bisa
mendaftarkan diri untuk membuat akun di aplikasi ini di bank sampah srayan
makarya. Selain praktis, kita sebagai mahasiswa juga bisa lebih peduli terhadap
sampah yang kita buang dan juga mendapatkan tambahan uang jajan di akhir bulan.
Referensi:
https://suaramerdeka.news/lahan-bekas-tpa-gunung-tugel-kembali-terbakar/
https://www.liputan6.com/regional/read/3542174/mengurai-benang-kusut-sampah-di-kota-purwokerto
Komentar
Posting Komentar